Tuesday, March 6, 2012

Pikirkan sebelum bertindak

Ketika emosi, kadang kita selalu saja cepat mengambil keputusan, keputusan yang akan disesali setelahnya. Berharap waktu akan kembali dan mengubah segalanya, tapi waktu tidak akan kembali, dan yang ada hanya menyesal dan menyesal.

Ada cerita mengenai seseorang yang sebenarnya menginginkan A dan X. Suatu hari impiannya itu terwujud, ia mendapatkan A dan X itu dalam waktu yang bersamaan, lalu apakah yang terjadi?? Dia melupakan keinginan yang dulu pernah ia sampaikan, ia ingin A dan X tetapi setelah sekarang mendapatkannya secara bersamaan ia menolaknya dengan alasan sekarang dia tidak mau A dan X lagi, tapi maunya A dan Y, dia sudah tidak menginginkan X tetapi Y.

Seandainya, ada seseorang sangat menginginkan permen dan coklat. Suatu saat saya memberikannya permen dan coklat seperti yang diimpikannya, tapi dia menolak dengan alasan, sekarang ia tak menginginkan permen dan coklat tapi inginnya ice cream dan coklat, lalu bagaimana sikap saya? Oh, sudah barang tentu saya tidak akan menawarkan apa-apa lagi padanya...kenapa? tentu saja saya kecewa....

Begitulah kehidupan kita sebagai manusia, pada saat kita menginginkan sesuatu dan kemudian mendapatkannya, yang akhirnya ditolak menunjukkan keegoisan kita dalam bertindak. Jangan pernah merasa orang yang butuh kita, tapi hendaklah kita berpikir, bahwa kita masing-masing saling membutuhkan. Jangan pernah merasa segala sesuatu yang kita inginkan baik adanya, karena hanya Tuhan yang tahu yang terbaik untuk kita.

Jangan pernah bertindak cepat tanpa memikirkan akibatnya dikarenakan emosi sesaat. Karena waktu terus berjalan, yang lalu biarlah berlalu. Hendaklah segala perkataan yang keluar dari mulut kita dipikirkan terlebih dahulu. Jangan sampai segala perkataan kita menjadi bumerang untuk kita.

Pelajaran hari ini adalah bagaimana cara kita untuk lebih dewasa menghadapi segala keadaan dan kondisi kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa menjadi sempurna tapi belajarlah untuk mendekati kesempurnaan itu. Banyak penyesalan selalu datang dari akibat emosi sesaat yang tentu saja merugikan kita sendiri bukan orang lain.

Belajarlah untuk lebih arif dalam menyikapi dan memaknai hidup ini. Hidup hanya sekali, dan bila hidup sudah berakhir, maka berakhirlah semuanya, tidak ada lagi kesempatan untuk melihat ke belakang walau hanya sesaat.

No comments:

Post a Comment