Tuesday, March 29, 2016

Nduy



Pagi ini….pagi ini bukanlah pagi yang biasa. Pagi ini aku terbangun atau lebih tepatnya dibangunin mama yang mengabarkan bahwa Nduy telah mati. Aku langsung keluar. Sesungguhnya aku sangat membenci kabar duka, kidung duka atau apapun yang bernama “duka”. Aku melihat Nduy anjing kesayangan keluarga kami sudah tertidur dengan damai di dalam kerdus  yang dilapisi koran. Sebelum diselimuti dengan kain putih dan koran kemudian ditutup kerdusnya, aku membelai bulu Nduy yang masih sama lembutnya. Si bulu coklat kami yang nakal. Aku membangunkannya…Nduy…nduyyyyy…bangun nduyy….tapi Nduy ga bangun-bangun juga. Aku kembali membelai kepalanya. Sepertinya Nduy ga mati. Seperti tidur…seperti biasa, anjing si hobi tidur itu tidur. Pagi ini jam 4 pagi. Ya, aku melihat si bulu coklat kesayangan kami itu tertidur dengan damai. Aku berdoa kepada Tuhan agar Tuhan membangunkan Nduy. Aku tahu semua itu sia-sia. Karena aku tahu Nduy tidak akan pernah terbangun lagi.

Aku berharap dan berdoa kepada Tuhan, supaya kami dipertemukan dengan Nduy waktu di Surga nanti. Aku tidak tahu harapanku itu apakah hanya tinggal harapan. Aku membayangkan Nduy masih ada. Tapi dia udah tidak ada lagi.

Kemaren malam, aku pulang terlambat karena ada sosialisasi di kantor. Waktu buka pintu, aku merasa senyap, tapi aku tak tahu apa itu. Waktu aku makan, aku liat makanan masih lengkap dan bertanya ke mama. Kata mama, orang-orang udah pada pulang, tapi lagi bawa Nduy ke dokter. Nduy udah semingguan ini ga mau makan. Dia jadi kurus. Waktu hari minggu aku pergi ke optik, mama sempat beli pepaya. Katanya buat Nduy, karena Nduy ga mau makan, maunya makan pepaya aja. Abis makan malam di hari Minggu itu, aku makan pepaya. Aku panggil Nduy. Nduy datang, tapi gak ke dapur, hanya sampai setengah meter dari pintu dapur. Aku makan pepaya dan aku kasih ke Nduy. Nduy makan. Tapi dia hanya mau makan bagian lembutnya aja. Yang keras dilepeh sama dia.

Nduy. Waktu itu bulan Mei tahun 2006. Aku lagi tidur-tiduran di tikar ketika mama pulang bawa Nduy sambil ketawa-ketawa. Terkesiap aku langsung lari. Aku takut anjing, takut sama semua binatang. Sampai suatu ketika, aku harus angkat Nduy supaya masuk. Aku takut dan tiba-tiba gak tau kenapa aku langsung angkat hewan kecil itu dan dia anteng. Sejak itu aku tidak takut anjing. Dia dimandiin tiap hari. Pake shampo lifebuoy warna hijau. Bulunya halus dan coklat keemasan. Waktu masih kecil abis mandi, aku suka dudukin dia di atas pegangan tangga. Dia kedinginan, tapi aku malah ketawa-ketawa girang. Trus aku timang-timang kayak baby, diayun kesana kemari, mungkin dia pusing. Trus dia suka mencelakai diri sendiri. Melompat ke pegangan (tempat pijakan kaki) kursi trus jatuh terbalik. Nduy juga suka acting. Acting pura-pura tidur gitu. Nduy juga klo diinjek ekornya atau ditarik ekornya ga pernah marah. Biasa aja. Aku sering juga taro kaki di badannya dia atau fotoan sambil injek Nduy. Injek-injekan gak beneran.

Nduy juga doyan makan. Beberapa kali mau diracun orang tapi gak berhasil. Nduy suka tempe kayak aku dan gak begitu suka tahu. Nduy juga ga suka klo makanannya dikasih kuah indomie. Nduy juga gak mau makan nasi yang dibeli di warung. Dia ga suka makan makanan yang dikasih sama orang gak dikenal. Nduy suka kue, coklat, donat dan makanan lainnya. Tapi klo makanannya harganya murah, Nduy ga mau makan.

Nduy adalah penjaga. Dia adalah bel. Rumah dijaga. Setiap sabat Nduy yang ada di rumah. Setiap pulang kantor, Nduy udah ada di pintu sambil menggoyang-goyangkan ekornya. Kaki kanan langsung meluk lehernya Nduy. Begitu tiap hari. Kalau pagi hari, babeh n Nduy di depan. Say bye bye ke mereka berdua. Hari ini, Nduy ga ada di depan pintu. Gak ada di teras. Sekarang gak perlu buru-buru nutup pintu pagar karena Nduy udah gak ada. Aku juga ingat dulu, kalau Nduy lagi tidur di deket jendela, aku dari belakang datang diem-diem dan mengagetkan dia. Dia kaget sekaget-kagetnya. Tapi, Nduy ga marah. Untung Nduy gak jantungan yah. Iseng. Tapi, kini gak ada lagi yang bisa dikagetin.

Nduy suka keinjek karena tidur persis depan pintu. Atau bisa juga dia tidur sembarangan. Di tangga nomor 3 dari atas atau di tangga nomor 1 dari bawah. Nduy penakut. Takut petir. Dulu juga takut naik tangga belakang. Selalu gemetaran. Tapi lama-lama jadi berani. Nduy, suka dipukul mama pake sapu atau ditendang karena nakal, matiin hewan lain kayak kucing dan anjing kecil, mencuri ikan dan hal-hal lainnya. Aku juga pernah pukul badan Nduy karena dia matiin kucing. Aku marahin dia. Biasanya dia selalu sembuyi kalau dimarahin mama. Dibawah meja sofa atau dibawah meja makan. Pernah juga lari ke atas. Pernah dulu aku pura-pura sakit, trus dia memapah aku tangga per tangga sampai ke atas. Aku geli juga sih, lucu amat nih anjing bisa diboongin. Trus dia juga yang jaga babeh di rumah.

Paling sedih kalo ada tamu. Nduy dikurung atau dirantai. Rantainya diiket di belakang. Kasian banget liatnya dia teriak-teriak. Pengen rasanya nyuruh tuh tamu-tamu pada pulang. Kasian si Nduy. Pernah sampe berdarah-darah. Badan kotor. Semua dihancurin bahkan pernah nangis segala. Sedih.

Aku lagi ga napsu makan, Nduy selalu jadi teman sejati yang makan makanan aku. Kalau ada acara apa-apa yang ada tulangnya, si Nduy gak pernah terlupakan. Nduy…Nduy….aku jadi sedih setiap kali inget kelakuan Nduy. Bikin album khusus Nduy, bikin fb Nduy semuanya buat Nduy. Jadi sekarang Nduy gak ada aku jadi sediiiihhhh.

Nduy. Nanti kalo aku pulang, Nduy udah ga ada lagi di depan pintu menyambut dengan menggoyang-goyangkan ekor. Nduy gak ada lagi cari perhatian kalo aku pura-pura gak liat pas lagi makan. Nduy akan nyolek dengan kepalanya untuk cari perhatian. Nduyyyyyyyyyyyy…

Nduy. Kemarin habis dari dokter, aku melihat Nduy tidur dekat kursi. Nduy membuka mata sedikit dan aku lihat mata Nduy udah beda. Pagi ini Nduy sempat minum air sebelum akhirnya pergi untuk selamanya. Selamat jalan Nduy. Aku udah pernah bilang sama Nduy kan, Nduy berdoa sama Tuhan, semoga sekarang Nduy sudah senang dan gak merasakan sakit ya Nduy. Love you, Nduy….

 

Tuesday, March 1, 2016

Cerita di Awal Maret



Hari ini adalah hari pertama di bulan Maret. Hujan masih turun dengan derasnya dan membasahi bumi pertiwi. Huahahhaa….bahasanya beraaattt banget deh. O iya, ngomong2, akhir2 ini saia lagi baca novel yang lumayan bagus nih, jadi kepengen baca terus tanpa terhambat. Hahahha…o iya, apalagi yaaa….kemaren kana da acara training di kantor. Biasaaaaaaa seringnya kyak gitu kan dulu tiap tahun, tapi kali ini sih aturan baru, dua tahun sekali.

Apa lagi yah yang mau diceritain, kyaknya masih pagi2 gini belum ada cerita menarik yak,,,hm, cerita tentang kemaren aja kli yak. Kan abis seminar eh sosialisasi itu hujan turun dengan derasnya, bener2 deh tuh polda sampe banjir2 trus jalan2 menyamping, wkwkkwkwkk, geloooo pisannnn dahh.

O ya, saia belum cerita tentang perusahaan baru ya…maksudnya sih, bikin perusahaan sendiri. Ternyata pusink juga euy jadi pengusaha, gak segampang yang dipikirin. Huahahhaha….

Good morning dan selamat beraktivitas.