Karena kebanyakan wfh sering ga nyadar sama hari, tanggal, waktu apalagi hari libur. Saia tadi liat2 fb dan 5 tahun lalu posting2 foto2 sama temen2 di kantor lama. Udah 5 taon aja, kyakna baru kemaren deh foto2nya.
Hari ini, saia nulis2 blog traveling supaya bermakna dulu itu blog...haha
Besok saia wfh setelah 3 hari kemarin saia wfo. Saia nyelesein apa yang perlu diselesein kemaren, selebihnya ya kerjain di rumah aja ya. Saia lihat jalanan sih rame banget kayak hari2 normal alias biasa. Gak sesepi waktu awal2 adanya pandemik ini.
Kemarin saia cerita2 sama temen kantor. Banyak yang terimbas akibat pandemik ini, seperti phk, potong gaji, dirumahkan sementara dan tetap...pokoke banyak hal lah. Nah, maka daripada itu, kita yang tak terimbas patutlah mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita tidak terimbas.
Saia baca2 juga tentang bantuan Kemensos untuk orang yang terdampak pandemi ini ya. Kalau saia perhatikan sih, memang ga satu dua orang aja yang terkena imbasnya, tapi yang terkena imbas maksimal lah yang menurut saia yang berhak menerima bantuan ini.
Saia pernah baca berita tentang masyarakan di Kelapa Gading yang mengembalikan bansos yang mereka terima, karena mereka beranggapan banyak yang lebih pantas menerima dibandingkan mereka. Saia salut banget dengan mereka. Tapi, saia lihat ada komen, kalau diterima aja, trus nanti hasilnya akan diberikan kepada orang yang tidak memiliki ktp atau dari daerah yang tidak terjamah bansos...hmmm, ada benarnya juga ya.
Ada juga tentang video yang mengkritisi pemberian. Wong namanya pemberian kok masih aja dikritik. Udah mending dikasih, pake acara curiga2an segala....pada akhirnya malah kecurigaannya itu salah, kan jadi dosa.
Tapi, inti dari segala inti adalah, patutlah kita selalu besyukur apabila kita masih dititipkan rejeki oleh Tuhan.
Semua terkena imbas, tapi selagi kita masih memiliki beras untuk dimakan dan penghasilan teratur, adalah lebih baik jika kita tidak mendeskripsikan diri kita sebagai orang yang berkekurangan, padahal cukup. Orang yang berkekurangan saja masih berbagi, kok kita yang masih diberi kecukupan jadi mau pura2 miskin? nanti miskin beneran lohh...ada bagian masing2 dari diri kita. Please stop merasa kekurangan padahal tidak ya, sehingga kesempatan orang lain yang bener2 kekurangan jadi tak tergapai. Ah, orang kan hanya lihat dari depan aja, kan orang ga tau belakangnya gimana, keadaan yang sebenarnya bagaimana? Depan bagus, belum tentu belakang bagus. Nah, lihat tuh orang yang depannya ga bagus, kekurangan tapi masih mau berbagi, masa yang kelihatan depannya bagus, ga malu dengan orang yang depannya ga bagus? lohh kok jadi julid yaakk...wkwkwwkwk
Haha...no julid yaa, hanya resah saja sama orang yang merasa kekurangan padahal masih banyak yang beneran kekurangan...itu aja sih...gak ada yang lain. Ada nasi untuk dimakan, sehat walafiat, ada rumah untuk berteduh, ada keluarga yang menyertai, itu sudah lebih dari cukup.