Wonderful life…
Dari dahulu kala aku punya banyak
cita-cita. Dari cita-cita mau bikin pesawat terbang sendiri sampe cita-cita mau
keliling dunia. Kalau dulu tuh kayaknya mustahil banget ya. Mikirin biaya
adalah hal yang paling berat sepertinya….hahahha….berkali-kali bermimpi dan
berencana, gak kunjung tiba juga kesempatan itu. Dulu waktu masih kecil, kalau
dengar orang ke luar negeri dikarenakan sekolah, bekerja, dapat beasiswa,
menang undian, jalan-jalan bareng keluarga daaaannn apalagi yaaahhh…..udah
kerja, dapat duit banyak akhirnya bisa deh ke luar negeri.
Sekolah di luar negeri? Mahal.
Kerja di luar negeri? Gak punya
modal.
Beasiswa? Aku bukan orang yang
jenius.
Menang undian? Belum pernah
menang.
Jalan-jalan bareng keluarga? Belum
tercapai.
Udah kerja dan nunggu duit
banyak? Sampai kapaaannn?
Dapat lotere? Satu hal yang
paling mustahil karena aku gak pernah beli lotere :p
Beruntungnya dapat hidup di era
modern kayak sekarang ini. Semua berawal dari mimpi. Salah satu quote yang aku
sukai ada di buku Sang Pemimpi-nya Andrea Hirata “bermimpilah, maka Tuhan akan
memeluk mimpi-mimpi itu”. Aku mulai bikin paspor yang entah untuk apa dan kapan
perginya. Aku lihat-lihat tiket promo. Sebelumnya juga udah rajin lihat tiket
promo biarpun belum punya paspor. Kemudian aku buat paspor karena berpikir, paspor
adalah pintu gerbang utama melihat dunia ini. So, biarpun gak tau kapan mau
perginya, yang penting punya dulu deh…akhirnya, nemu juga tuh tiket murah ke
Singapore. Karena belum terlalu gape dalam soal tiket murah, aku waktu itu
milih bagasi pergi dan pulang malah ga pake bagasi..wkwkkwkwk…alhasil sia-sia
belaka deh itu bagasi. Udah gitu, aku juga malah milih tempat duduk yang bayar
lagi….hahahaha….tapi lama-kelamaan jadi gape nyari yang murah.
Pertama kali ke Singapore
sendiri, pake duit sendiri rasanya gimanaaaaa gitu….senengggg banget, akhirnya
aku bisa pergi ke luar negeri. Aku duduk di depan hotel One Fullerton menulis
notes di handphone dan memandang sekeliling. Malam di Singapore yang indah di
bulan Maret. Pada bulan Mei, aku
menjelajah Filipina, tepatnya di Manila. Next trip, aku berencana ke Kuala
Lumpur, Malaysia dan berhasil ke sana pada bulan Juli. Selanjutnya aku
menjelajahi Vietnam, tepatnya di Ho Chi Minh City pada bulan November. Bulan Maret
tahun berikutnya aku menjelajah Thailand, tepatnya di Bangkok dan Pattaya. Bulan
Oktober tahun yang sama, aku menjelajah Hongkong, Macau dan Shenzen dilanjutkan
Bali keesokan harinya. Wonder woman banget kan…hahahha….Maret tahun berikutnya
lagi, aku menjelajah Belitung. Bulan Juli, aku bersama orang-orang gereja pergi
ke Singapore. Pada bulan Desember tahun yang sama aku mendarat di Korea,
tepatnya pergi ke Busan, Seoul dan Jeju Island. Semua cerita itu sudah ada di
blog, sebelum aku mendarat di Korea, aku transit di Manila dan melanjutkan
perjalanan ke Cebu Island. Cebu Island kalau kayak di Indonesia, mungkin
Surabaya-nya Filipina. Bulan Juni tahun berikutnya, aku kembali menjelajah
Singapore-Kuala Lumpur. Daaaannn nanti di bulan Juli kembali, aku menjelajah 5
negara yakni, Vietnam, Kamboja, Thailand, Myanmar dan Kuala Lumpur. Tadinya mau
ikut Laos juga, tapi sepertinya tidak akan keburu.
Semua berawal dari mimpi. Dulu mungkin
gak akan pernah ngebayangin bisa pergi menjelajah ke negeri seberang pakai kocek
sendiri. Ternyata, mimpi itu telah menjadi kenyataan.
Dulu, waktu kelas 6 SD, pertama
kali mendengar kata-kata Sorbonne, Paris, ada keinginan kuliah di sana. Mungkin
hal tersebut hanyalah impian anak kelas 6 SD semata. Paling nggak, suatu saat
nanti, aku ingin berfoto di depan Sorbonne.
Ngomong-ngomong soal Paris,
Perancis, jadi inget juga impian masa kecil dulu. Pengen banget ketemu sama
bule Perancis….hahahhaa….yahh, namanya juga mimpi kan yaakk….mimpi gratis, gak
bayar, jadi mimpilah setinggi-tingginya.
Dulu, aku pernah mimpi ingin
mengunjungi Negara-negara kesukaan aku yakni, Swiss, London dan New Zealand. Tahun
2004 bahkan pernah bikin lagu pengen ke London dan itu semua sudah berlalu…hahahha…
Aku pernah ikut program au pair,
karena pengen banget tuh ke Swiss. Pas dapat yang cucok, nunggu-nunggu next
step, kok ya itu email gak muncul-muncul lagi yaaa…di hari yang cerah sebulan
atau lebih setelahnya, aku iseng-iseng ngunjungin itu situs daaaannnn ternyata
ada surat balasannya….hiks….hikss..gagal deh aku ke Swiss….tapi mungkin ada
rencana Tuhan, sehingga notifikasi tersebut nggak muncul di email. Ya aku sih
gak tau ya apa hikmah di balik semua ini. Atau lebih tepatnya belum mengetahui
sampai sekarang ini. Or, jangan-jangan emang gak ada hikmah sama sekali yak?? Wkwkkwkwkkk…..yahhh
semua sudah berlalu….
Semoga aku dapat menggapai impian
melihat Swiss dengan mata kepala sendiri….bermain ski dan foto-foto….amin….aku
percaya “bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”….
No comments:
Post a Comment